Pernahkah kita
merasa diuji oleh Allah? Kita cenderung mengatakan kalau kita ditimpa kesusahan
maka kita sedang mendapat cobaan dan ujian dari Allah.
Jarang sekali kalau kita dapat rezeki dan kebahagiaan kita
teringat bahwa itupun merupakan ujian dan cobaan dari Allah. Ada diantara kita yang tak sanggup menghadapi ujian itu dan
boleh jadi ada pula diantara kita yang tegar menghadapinya.
Al-Qur'an mengajarkan kita untuk berdo'a: "Ya Tuhan kami,
jangnlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya… "(QS 2: 286)
Do'a tersebut
lahir dari sebuah kepercayaan bahwa setiap derap kehidupan kita merupakan
cobaan dari Allah. Kita tak mampu menghindar dari ujian dan cobaan tersebut,
yang bisa kita pinta adalah agar cobaan tersebut sanggup kita jalani. Cobaan
yang datang ke dalam hidup kita bisa berupa rasa takut, rasa lapar, kurang
harta dan lainnya.
Bukankah karena alasan takut lapar saudara kita bersedia
mulai dari membunuh hanya karena persoalan uang seratus rupiah sampai dengan
berani memalsu kuitansi atau menerima komisi tak sah jutaan rupiah. Bukankah
karena rasa takut akan kehilangan jabatan membuat sebagian saudara kita pergi
ke "orang pintar" agar bertahan pada posisinya atau supaya malah
meningkat ke "kursi" yg lebih empuk. Bukankah karena takut kehabisan
harta kita jadi enggan mengeluarkan zakat dan sadaqoh.
Al-Qur'an
melukiskan secara luar biasa cobaan-cobaan tersebut. Allah berfirman: "Dan
Sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada
orang-orang yang sabar." (QS 2: 155) Amat menarik bahwa Allah menyebut
orang sabarlah yang akan mendapat berita gembira. Jadi bukan orang yang menang
atau orang yang gagah… .tapi orang yang sabar! Biasanya kita akan cepat-cepat
berdalih, "yah..sabar kan ada batasnya… " Atau lidah kita berseru, "sabar
sih sabar… saya sih kuat tidak makan enak, tapi anak dan isteri saya?"
Memang, manusia selalu dipenuhi dengan pembenaran-pembenaran yang ia ciptakan
sendiri.
Kemudian Allah
menjelaskan siapa yang dimaksud oleh Allah dengan orang sabar pada ayat di
atas: "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un". (Qs 2: 156) Ternyata, begitu
mudahnya Allah melukiskan orang sabar itu. Bukankah kita sering mengucapkan
kalimat "Inna lillahi… ." Orang sabar-kah kita? Nanti dulu! Andaikata
kita mau merenung makna kalimat Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un maka kita
akan tahu bahwa sulit sekali menjadi orang yang sabar.
Arti kalimat itu adalah : "Sesungguhnya kami adalah
milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali." Kalimat ini ternyata bukan
sekedar kalimat biasa. Kalimat ini mengandung pesan dan kesadaran tauhid yang
tinggi. Setiap musibah, cobaan dan ujian itu tidaklah berarti apa-apa karena
kita semua adalah milik Allah; kita berasal dari-Nya, dan baik suka-maupun
duka, diuji atau tidak, kita pasti akan kembali kepada-Nya. Ujian apapun itu
datangnya dari Allah, dan hasil ujian itu akan kembali kepada Allah. Inilah
orang yang sabar menurut Al-Qur'an!
Ikhlaskah kita
bila mobil yang kita beli dengan susah payah hasil keringat sendiri tiba-tiba
hilang. Relakah kita bila proyek yang sudah didepan mata, tiba-tiba tidak jadi
diberikan kepada kita, dna diberikan kepada saingan kita. Berubah menjadi
dengki-kah kita bila melihat tetangga kita sudah membeli teve baru, mobil baru
atau malah pacar baru. Bisakah kita mengucap pelan-pelan dengan penuh
kesadaran, bahwa semuanya dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Kita ini
tercipta dari tanah dan akan kembali menjadi tanah… . Bila kita mampu mengingat
dan menghayati makna kalimat tersebut, ditengah ujian dan cobaan yang menerpa
kehidupan kita, maka Allah menjanjikan dalam Al-Qur'an: "Mereka itulah
yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka
itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
Allah berfirman dalam Al-Qur'an :
Laa yukallifullahu nafsan illa wus aha
Allah tidak akan memberi cobaan pada manusia kecuali mereka
mampu menanggungnya.
Untuk itu tak usah buru-buru meratapi kondisi kita yang
miskin, sakit-sakitan, ditimpa bencana Seakan hanya kita yang mendapat cobaan
yang berat dari Allah.
Innallaha maashobirin
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar