Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Jumat, 31 Agustus 2012

NERAKA JAHANAM



       Diriwayatkan dari Umar Ibnul Khattab r.a. : Telah datang Jibril kepada Nabi Muham­mad S.A.W bukan pada waktu yang biasanya ia datang, Rasulullah S.A.W lalu berdiri mendapatkannya dan bertanya : Hai Jibril, kenapa aku melihat engkau berobah warnamu. Berkata Jibril : Aku datang kepadamu untuk menerangkan semburan api Neraka. Berkata Rasulullah S.A.W : Terangkanlah kepadaku keadaan Neraka dan hal-ihwal Jahannam. Ber­kata Jibril : Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan agar Jahannam dinyalakan apinya 1000 tahun lamanya, sehingga karena semakin panasnya maka berobah warnanya menjadi putih. Lalu diperintahkan menyalakan 1000 tahun lagi, sehingga berobah warnanya menjadi merah. Lalu diperintahkan menyalakan 1000 tahun lagi, sehingga berobah warnanya menjadi hitam yang amat gelap, sehingga hilang sinarnya, bergejolak-gejolak tak padam-padam bakarannya.

       Demi Tuhan yang mengutusmu dengan kebenaran, sekiranya dibukakanlah Jahannam itu se­besar lobang jarum, akan terbakarlah bumi dan segala isinya karena panasnya. Dan demi Tuhan yang mengutusmu dengan kebenaran, sekiranya salah satu dari penjaga-penjaga Neraka itu didatangkan Allah SWT ke dunia ini, akan matilah seluruh manusia isi bumi ini karena kejelekan rupanya dan kebusukan baunya. Demi Tuhan yang telah mengutusmu dengan kebenaran, sekiranya sebuah ring ( lingkaran ) dari rantai Neraka diletakkan di atas sebuah gunung di dunia ini, akan tembuslah gunung itu sampai-sampai ke dasar bumi, yang paling bawah. Maka berkata Rasulullah S.A.W : Untunglah hai Jibril, jantungku tak sampai pecah sehingga aku mati mendengar keteranganmu ini.

       Rasulullah melihat Jibril menangis, Rasulullah S.A.W turut menangis pula, lalu berkata : Kenapa engkau sampai menangis pula ya Jibril, sedang kedudukanmu begitu rupa di sisi Allah SWT ? Berkata Jibril : Kenapa aku tak akan menangis, malah akulah yang lebih ber­hak untuk menangis, karena siapa tahu keadaanku dalam ilmu Allah SWT tidak seperti yang aku ketahui, dan saya tidak mengetahui apakah saya tidak akan mengalami cobaan sebagai yang telah telah dialami oleh iblis, sedang iblis itu termasuk golongan Malaikat (tetapi nye­leweng ), dan aku tidak tahu apakah aku akan mengalami apa yang dialami oleh Harut dan Marut. Maka menangislah Jibril dan menangis pulalah Rasulullah S.A.W . Lama keduanya sama-sama menangis, lalu datanglah seruan dari langit : Hai Jibril, Hai Muhammad, sesung­guhnya Allah Azza Wa Jalla telah menjamin kamu berdua dengan tidak akan durhaka. Lalu Jibril naik ke langit, dan Rasulullah S.A.W lalu meneruskan perjalanan beliau, sehingga bertemu dengan sekelompok orang-orang Anshar yang bermain-main dan ketawa-ketawa. Lalu berkata Rasulullah S.A.W kepada mereka : Apakah kamu ketawa-ketawa sedang di belakangmu Neraka Jahannam. Sekiranya kamu ketahuilah akan apa yang aku ketahui, sung­guh kamu akan ketawa sedikit dan akan menangis banyak, kamu takakan makan dan tak akan minum, malah akan menuju ke tempat-tempat tinggi untuk bermohon minta perlindungan Allah SWT. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar